Berdasarkan kejelasannya, isim terbagi menjadi 2 macam yaitu :
1. ISIM NAKIROH
Adalah isim yang menunjukkan makna umum atau belum jelas kekhususannya. Dengan kata lain bahwa isim tersebut belum pasti/tertentu atau dapat menimbulkan pertanyaan “…yang mana?”
Contoh : رَجُلٌُ ( Orang laki-laki), وَلَدٌُ ( Seorang anak laki-laki), اُسْتاَذٌُ (Pak Guru), كِتاَبٌُ (Buku)
Ciri dari isim nakiroh adalah keberadaan tanwin dan ketiadaan alif lam sebagaimana contoh diatas.
Adakah isim nakiroh yang tidak bertanwin dan tidak ber-alif lam? Jawabnya ada. Yaitu Isim Mustanna dan Jamak Mudzakar Salim. (Bisa dilihat pada bab pembagian isim berdasarkan bilangannya)
Contoh : رَجُلاَنِ ( dua orang laki-laki), رَجُلُوْنَ (orang-orang laki-laki)
2. ISIM MA’RIFAT
Adalah isim yang menunjukkan makna khusus atau sudah jelas kekhususannya. Dengan kata lain isim tersebut telah diketahui secara pasti/tertentu atau tidak lagi menimbulkan pertanyaan “… yang mana?”.
Contoh : الرََّجُلُ ( Orang laki-laki itu), اَلْوَلَدُ (Anak laki-laki itu ), مُحَمَّدٌُ (Nama orang)
Untuk lebih jelasnya dalam memahami perbedaan antara isim nakiroh dan isim ma’rifat, lihat table ini.
Sedangka isim-isim yang termasuk isim ma’rifat adalah :
1.Isim yang diawali dengan alif lam.
2.Isim Dhomir (Kata Ganti/Pronoun)
3.Isim Maushul (Kata Sambung)
4.Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
5.Isim yang diawali dengan huruf munada (huruf panggilan).
6.Isim ‘Alam ( Nama orang atau benda)
7.Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar