Mungkin kita sudah sangat mengerti tentang apa itu kata kerja yang dalam bahasa arab disebut sebagai fi’il. Fi’il atau kata kerja adalah kata yang mengandung waktu yaitu waktu lampau (past), sekarang (present) dan akan datang (future). Selain mengandung waktu sebuah kata kerja juga dicirikan dengan memiliki pelaku baik orang pertama, kedua ataupun ketiga.
Contoh : Waktu lampau (fi’il madhi) قَرَأَ ( Dia telah membaca)
Waktu sekarang dan akan datang ( fi’il mudhori’) يَقْرَأُ ( Dia sedang membaca)
Waktu sekarang (fi’il amar) إِقْرَأْ ( Bacalah..!)
Sebelum membahas lebih jauh tentang kata kerja, perhatikan terlebih dahulu bagan Fi’il berikut
1. Fi’il Madhi
Adalah kata kerja yang menunjukkan arti lampau/past tense.
Contoh :
كَتَبَ زَيْدٌُ (Zaid telah menulis)
قَرَأَ مُحَمَّدٌُ الْكِتاَبَ (Muhammad telah membaca buku)
Fi’il madhi bersifat mabni yaitu mabni fathah ( Huruf terakhirnya selalu berharokat fathah) sebagaimana contoh diatas.
Kecuali :
a. Apabila bertemu dengan و jamak maka bermabni dhommah seperti pada contoh كَتَبُوْا ( huruf ب berharokat dhommah karena bertemu dengan و jamak).
b. Apabila bertemu dengan dhomir mutaharrik mahal rofa’ maka bermabni sukun. Dhomir mutaharrik mahal rofa’ adalah kata ganti yang berposisi sebagai subyek.
Untuk lebih jelasnya perhatikan macam-macam fi’il madhi berdasarkan dhomir (pelakunya).
2. Fi’il Mudhori’
Adalah kata kerja yang menunjukkan arti sekarang dan akan datang/present dan future.
Huruf awal fi’il mudhori’ adalah salah satu dari huruf ت ,ي ,ن ,ا .
Contoh : اَفْعُلُ , يَفْعُلُ , تَفْعُلُ , نَفْعُلُ
Perbedaan dari ke-4 contoh fi’il mudhori’ di atas adalah terletak pada pelakunya.
Berbeda dengan fi’il madhi, fi’il mudhori’ adalah bersifat mu’rob. Artinya harokat akhir fi’il mudhori’ bias berubah-ubah tergantung pada ‘amil yang memasukinya.
Contoh :
Berbeda dengan fi’il madhi, fi’il mudhori’ adalah bersifat mu’rob. Artinya harokat akhir fi’il mudhori’ bias berubah-ubah tergantung pada ‘amil yang memasukinya.
Contoh :
يَجْلِسُ مُحَمَّدٌُ (Muhammd sedang duduk)
اَناَ لَنْ يَجْلِسَ ( Saya tidak akan duduk)
هُوَ لَمْ يَجْلِسْ ( Dia tidak sedang duduk)
Perhatikan ketiga contoh fi’il mudhori’ di atas. Harokat akhir ketiganya berubah-ubah sesuai denga ‘amil yang memasukinya.
3. Fi’il Amar.
Adalah kata kerja yang menunjukkan arti perintah melaksakan sesuatu.
Fi’il amar bersifat mabni yaitu mabni sukun untuk kata kerja yang huruf akhinya shohih (huruf hijaiyah selain ي ا و ). Dan bermabni hadzfi harfil ‘illat (membuang huruf ‘illat) apabila huruf akhirnya berupa huruf ‘illat (ي ا و ).
Contoh :
إِجْلِسْ ( duduklah), إِقْرَأْ ( Bacalah), أُغْزُ (Berperanglah)
Perhatikan ke-3 contoh diatas. Contoh 1 dan 2 bebmabni sukun karena huruf akhirnya adalah huruf shohih. Sedangkan contoh ke-3 bermabni membuang huruf ‘illat karena huruf akhirnya adalah huruf ‘illat yaitu و. Jadi أُغْزُ itu asalnya adalah أُغْزُوْ mengikuti wazan أُفْعُلْ .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar